ECONOMIC MODULE HIMEPA UNILA
PENGANTAR ILMU EKONOMI MIKRO
A. Perubahan Permintaan dan Penawaran Terhadap Keseimbangan
Ekuilibrium (equilibrium) merupakan suatu kondisi apabila penawaran dan
permintaan berada pada keadaan yang seimbang. Kuantitas ekuilibrium
(equilibrium quantity) merupakan jumlah yang diminta ataupun yang ditawarkan
pada saat harga dalam kondisi ekuilibrium permintaan dan penawaran.
Harga ekuilibrium kadang kala disebut sebagai (market clearing price). Karena
pada harga ini, setiap orang yang ada di pasar terpuaskan. Pembeli dapat memebeli
semua barang yang ingin dibeli. Demikian halnya dengan penjual pun dapat
menjual semua barang yang ingin dijual.
Penentuan Keseimbangan secara Matematis
Keseimbangan akan tercapai apabila:
Qd = Qs atau Pd = Ps
Dengan kata lain, kuantitas barang yang diminta sama dengan kuantitas barang
yang ditawarkan, dan harga barang yang diingikan konsumen sama dengan harga
barang dalam pasar.
Jika harga pasar berada di atas harga keseimbangan. Seperti ditujukan oleh gambar
2. Harga pasar $ 3,00 per buah menyebabkan kuantitas yang ditawarkan sebanyak
3 unit melebihi permintaan yang hanya 1 unit. Keadaan ini dinamakan surplus
(surplus) barang. Dengan demikian, penjual akan bereaksi terhadap kelebihan
penawaran ini dengan memotong harga barang. Harga barangpun akan turun
sampai mencapai kondisi ekuilibrium.
Jika bahwa harga pasar berada di bawah harga ekuilibrium, seperti ditujukan oleh
gambar 3. Dalam kasus ini, harga barang $ 1,00 per buah jumlah yang ditawarkan
hanya sebanyak 1 unit, dan kuantitas yang diminta melebihi yang ditawarkan.
Jumlah yang diminta sebanyak 3 unit. Dengan demikian, terdapat kekurangan
(shortage) barang. Karena terjadi banyak pembeli, maka penjual pun melakukan
reaksi dengan menaikkan harga tanpa kehilangan penjualan. Saat harga naik, pasar
pun akan bergerak kea rah ekuilibrium.
B. Surplus Konsumen dan Surplus Produsen
Surplus konsumen adalah keuntungan yang diperoleh konsumen karena membayar
harga yang lebih rendah dari harga yang dapat mereka bayar. Atau selisih antara
jumlah yangg konsumen sedia bayarkan dengan yang harus dibayar. Surplus
produsen merupakan keuntungan yang diperoleh produsen karena memperoleh
harga yang lebih tinggi dari harga produsen bersedia untuk menjual. Atau selisih
antara jumlah yang diterima dengan yang mereka harapkan untuk dibayar.
Surplus adalah keuntungan atas kelebihan dari yang diperkirakan. Konsumen
mengalami surplus apabila harga yang dibayarkannya untuk mendapatkan sejumlah
komoditi lebih rendah dari yang diperkirakan atau dari yang mampu dibayarkannya.
Surplus Produsen terjadi jika harga yang disepakati dengan konsumen lebih tinggi
dari harga yang seharusnya ia berikan pada konsumen. Surplus terbagi menjadi dua
yaitu surplus nominal dan surplus dan riel. Surplus nominal adalah keuntungan
kotor yang diperoleh konsumen atau produsen. Konsumen untung karena
membayar kurang dari seharusnya dan produsen untung karena menerima lebih dari
yang seharusnya.
Konsumen dibagi kedalam tiga kelompok, yaitu:
1) Kelompok konsumen supermarginal, yaitu konsumen yang kemampuan
belinya di atas rata-rata harga pasar. Konsumen ini menganggap bahwa
membeli adalah salah satu bagian dari pamer kekayaan.
2) Kelompok konsumen marginal, yaitu konsumen yang kemampuan belinya
sama dengan harga pasar. Kelompok ini adalah konsumen yang palin
rasional.
3) Kelompok konsumen submarginal, yaitu konsumen yang kemampuan
belinya di bawah harga pasar. Konsumen ini adalah yang paling realistis
dalam membelanjakan uangnya.
Kelompok produsen dibagi dalam 3 kelompok yaitu:
1) Kelompok penjual supermarginal, yaitu penjual yang berani menjual
produknya di bawah harga pasar. Produsen ini memproduksi komoditi
sebanyak-banyaknya lalu menjualnya dengan harga yang
semurahmurahnya tapi masih menguntungkan.
2) Kelompok penjual marginal, yaitu produsen yang hanya mampu menjual
produknya sama dengan harga pasar.
3) Kelompok penjual submarginal, yaitu kelompok produsen yang sanggup
menjual produknya di atas harga pasar.
Konsumen mendapatkan surplus bila harga yang diperkirakannya lebih tinggi dari
harga keseimbangan pasar. Besarnya surplus bergantung pada berapa banyak
jumlah kuantitas yang akan dibeli di kalikan dengan selisih harga. Produsen akan
mendapatkan surplus jika harga jual produknya lebih rendah dari harga yang
mampu dibeli oleh konsumen dalam kondisi keseimbangan pasar.
Besarnya surplus konsumen jika harga pasar $3 adalah luas area segitiga di bawah
kurva permintaan dan di atas garis harga $3 (Area Merah). Jika harga pasar turun
menjadi $2, maka besarnya surplus konsumen adalah luas area segitiga di bawah
kurva permintaan dan di atas garis harga $2 (Area Merah ditambah Area Kuning).
Besarnya surplus produsen jika harga pasar $1 adalah luas area segitiga di atas
kurva penawaran dan di bawah garis garis harga $1 (Area Merah). Jika harga pasar
naik menjadi $2, maka besarnya surplus konsumen adalah luas area segitiga di atas
kurva pernawaran dan di bawah garis harga $2 (Area Merah ditambah Area
Kuning).
DAFTAR PUSTAKA
Parkin, Michael. (2017). Ekonomi mikro buku. 1 ed.11 (11). Jakarta: Salemba
Empat.
Sukirno Sadono. 2013. Mikroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Materi Diatas dapat di akses melalui :
https://drive.google.com/drive/folders/1O9rNq0KmFWg_-kuzyngTbnC4it93DZ3K
Untuk penjelasan dalam bentuk video dapat di akses melalui akun youtube : Himepa Unila
Tidak ada komentar:
Posting Komentar