Sabtu, 04 Desember 2021

PEMBELAJARAN HIMEPA 7 : KURVA INDEFEREN DAN GARIS ANGGARAN

 

ECONOMIC MODULE HIMEPA UNILA

PENGANTAR ILMU EKONOMI MIKRO

A. Pendekatan Indifference Curve (Ordinal)
Pendekatan ordinal (indifference curve) adalah nilai guna yang besarnya tidak perlu
diketahui oleh seorang konsumen. Dengan demikian pendekatan nilai guna
merupakan tingkat kepuasan dari seorang konsumen di mana mereka dapat
melakukan kegiatan mengkonsumsi barang ataupun jasa yang tidak bisa diukur
dengan uang atau juga angka, akan tetapi hanya dapat dikatakan lebih tinggi atau
lebih rendah (ke-1, ke-2, ke-3, dan sampai seterusnya).
Adapun asumsi yang berlaku dalam pendekatan ini adalah sebagai berikut.
a. Seorang konsumen akan selalu melakukan pemilihan kombinasi barang
yang akan mereka konsumsi hanya untuk barang atau jasa yang nantinya
mendatangkan kepuasan maksimum.
b. Seorang konsumen disini sudah dianggap memiliki informasi yang
sempurna terhadap uang yang sudah tersedia baginya dan juga informasi
mengenai harga pasar yang berlaku saat itu.
c. Seorang konsumen hanya perlu memiliki preferensi yang telah disusun
berdasarkan besarnya nilai guna, walaupun dalam hal ini besarnya nilai
guna tersebut secara absolute tidak perlu mereka ketahui.

B. Kurva Indefferent (Indefferent Curve)

kurva indifferent adalah suatu kurva yang menggambarkan kombinasi konsumsi
dari dua macam barang ataupun dari konsumen tertentu yang dapat memberikan
tingkat kepuasan yang sama. Atau dengan kata lain dapat disimpulkan juga bahwa
suatu kurva indifferent merupakan kurva yang dapat menggambarkan suatu
kombinasi dari beberapa barang yang sama-sama disukai konsumen.

 

 

Gambar di atas menunjukkan kurva indifferen yang digambarkan oleh IC meliputi
berbagai kombinasi barang X dan Y yang memberikan kepuasan sama bagi
konsumen. Misalkan, barang X adalah makanan dan barang Y pakaian. Kurva
tersebut menunjukkan bahwa seseorang akan memperoleh kepuasan sama dengan
mengkonsumsi X1 makanan dan Y1 pakaian (titik A) dengan X2 makanan dan Y2
pakaian (titik B), dan X3 makanan dan Y3 pakaian (titik C). titik pada IC semua
memberikan kepuasan yang sama bagi seseorang, dan tidak memiliki alasan khusus
untuk memilih di IC daripada titik lainnya.
Sebaliknya kombinasi makanan dan pakaian yang terletak di bawah atau di sebelah
kiri IC pada sisi lain, kurang disukai oleh seseorang kerena menawarkan kepuasan
yang lebih rendah, titik D menawarkan jumlah kedua barang tersebut lebih rendah.
Jadi D juga lebih tidak disukai disbanding titik A, B dan C yang ada di kurva garis
Indefferent Curve (IC).
Beberapa ciri dari Kurva indefferent (Indefferent Curve) adalah sebagai berikut: 

 

a) Suatu kurva indefferent memiliki kemiringan yang negatif (yang dapat
dilihat dari kiri atas ke kanan bawah). Hal itu menunjukkan bahwa apabila
seorang konsumen ingin mengkonsumsi suatu barang X yang lebih banyak
tentu dia harus mengorbankan konsumsi terhadap barang Y.
b) Suatu kurva indefferent yang terlihat lebih tinggi kedudukannya, maka hal
tersebut menunjukkan bahwa tingkat kepuasan yang semakin tinggi. Ketika
kurva bergeser ke kanan akan menunjukkan kombinasi barang X dan Y
yang bisa dikonsumsi oleh seseorang semakin banyak. Hal inilah yang
menyebabkan semakin bertambahnya kepuasan dengan pergeseran kurva ke
kanan. Dari IC 1, IC 2, IC 3 maka yang memiliki tingkat kepuasan paling
tinggi yaitu pada kombinasi konsumsi pada IC 3, sedangkan indifference
curve dengan kombinasi konsumsi yang memberikan tingkat kepuasan
paling rendah yaitu pada IC 1.
c) Suatu kurva indefferent tidak akan pernah berpotongan antara satu dengan
lainnya. Ini berakitan dengan asumsi bahwa masing-masing kurva
indiferent menunjukkan tingkat kepuasan yang sama. Dengan pengertian
apabila A = B dan A = C maka otomatis C = B padahal yang terjadi tidak
demikian.
d) Suatu kurva indefferent akan cembung ke arah titik asal (titik 0). Derajat
penggantian antar barang konsumsi semakin menurun. Hal ini masih
berkaitan dengan hukum Gossen, di mana apabila pada titik tertentu semakin banyak mengkonsumsi barang X akan mengakibatkan kehilangan
atas barang X tidak begitu berarti dan sebaliknya atas barang Y.

C. Kurva Anggaran/Budget Line
Budget line (garis anggaran) adalah kurva yang menggambarkan kombinasi
konsumsi dua jenis barang yang membutuhkan anggaran (biaya) yang sama besar.

 

Garis anggaran ditunjukkan oleh garis berwarna biru. Sepanjang Garis anggaran
tersebut menunjukkan biaya yang sama. Sehingga konsumen dapat memilih
kombinasi dua macam barang yang di konsumsi. Kombinasi barang yang di
konsumsi bisa saja X1 dan Y1, X2 dan Y2 atau X3 dan Y3. Pilihan kombinasi oleh
konsumen tersebut akan memberikan biaya yang sama besar. Sehingga garis
anggaran dapat diformulasikan dengan:
BL = Px.Qx + Py.Qy
Dimana BL adalah budget line (garis anggaran), P adalah harga barang sehingga Px
menunjukkan harga barang X dan Py menunjukkan harga barang Y, sedang Q
merupakan kuantitas barang yang di konsumsi sehingga Qx akan menunjukkan
kuantitas barang X yang di konsumsi dan Qy menunjukkan kuantitas barang Y yang
dikonsumsi.

Sehingga dari gambar kurva anggaran diatas dapat dirumuskan dengan:

BL = Px.Qx1 + Py.Qy1 = Px.Qx2 + Py.Qy2 = Px.Qx3 + Py.Qy3
Dari nilai matematis diatas dapat dipahami, misalkan ketika seseorang memilih
untuk mengkonsumsi barang sebanyak X1 dan Y1 maka biaya yang harus di
keluarkan adalah sebesar Px.Qx1 + Py.Qy1. Kombinasi pilihan barang yang di
konsumsi tersebut menghasilkan biaya yang mencapai garis anggaran (BL). Bila
konsumen memilih kombinasi pilihan konsumsi barang yang berbeda misalkan X2
dan Y2, maka biaya yang dibutuhkan untuk konsumsi tersebut akan sama. Karena
garis anggarannya menggambarkan biaya yang sama untuk berbagai pilihan
kombinasi konsumsi dua jenis barang. Begitu pula bila konsumen memilih
kombinasi pilihan X3 dan Y3.


D. Keseimbangan konsumen

Pada indifference curve (kurva indiferen) kita melihat bahwa konsumen ingin
memaksimumkan tingkat kepuasan yang dimiliki. Konsumen menginginkan
tingkat kepuasan yang tinggi sehingga mencari kurva indiferen yang paling tinggi.
Namun karena ada kendala biaya/budget line, ada batasan yang membuat konsumen
hanya mampu mencapai indifference curve tertentu.
Persinggungan atau kompromi antara indifference curve dan garis anggaran
nantinya akan terbentuk sebagai keseimbangan konsumen. Pada kondisi
keseimbangan konsumen, maka konsumen ingin mencapai kepuasan tertinggi yang
bisa dicapai dengan batasan anggaran yang dimilikinya. Hal ini dapat dilakukan
dengan menggabungkan suatu peta indifferent dan juga kurva garis anggaran dari
konsumen yang bersangkutan.

 

Dengan kurva diatas, maka kita bisa melihat secara bersama-sama bahwa
kombinasi barang yang banyak atau paling disukai dan bisa dicapai dengan
anggaran yang tersedia ada dan terletak pada titik E. Dengan demikian pada titik E
itu, seorang konsumen mampu mencapai titik utilitas yang maksimum dengan
keterbatasan anggaran yang dimilikinya. Dapat diartikan bahwa seorang konsumen
dalam upaya mencapai titik utilitas maksimum sangat dibatasi oleh pendapatan
yang dimiliki. Pada keterbatasan inilah merupakan suatu kenyataan dimana seorang
konsumen tidak akan bisa mengkonsumsi sejumlah barang ataupun jasa yang
nilainya melebihi pendapatan yang dimilikinya. 

 

DAFTAR PUSTAKA

Parkin, Michael. (2017). Ekonomi mikro buku. 1 ed.11 (11). Jakarta: Salemba
Empat.
Akhmad. 2014. Ekonomi Mikro Teori dan Aplikasi di Dunia Usaha. Yogyakarta:
CV Andi Offset.
Putong, Iskandar. 2013. Economics: Pengantar Mikro dan Makro: Edisi 5. Jakarta:
Mitra Wacana Media.
Sukirno Sadono. 2013. Mikroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.


Materi Diatas dapat di akses melalui : 

https://drive.google.com/drive/folders/1Uu_2fzCJOkpzC7RMOQr1OUv_AvSzrmum

Untuk penjelasan dalam bentuk video dapat di akses melalui akun youtube : Himepa Unila

 


Tidak ada komentar:

PENGABDIAN MASYARAKAT 2024

  ✨Pengabdian Masyarakat✨ Halo teman-teman semua! Bagaimana kabarnya nih? semoga dalam keadaan baik ya!👋🏻 Telah berlangsung kegiatan Penga...