ECONOMIC MODULE HIMEPA UNILA
PENGANTAR ILMU EKONOMI MIKRO
A. Elastisitas Permintaan
Jika perubahan harga yang kecil menimbulkan suatu perubahan yang besar terhadap
jumlah barang yang diminta maka permintaan tersebut mempunyai sifat elastis.
Namun apabila perubahan harga yang besar tetapi tidak menyebabkan perubahan
jumlah permintaan yang tidak begitu banyak maka dapat dikatakan permintaan
tersebut bersifat tidak elastis.
Apabila kurva permintaan berbentuk semakin landai maka suatu pergeseran kurva
penawaran akan menimbulkan perubahan harga yang relatif kecil/sedikit namun
perubahan jumlah barang yang diperjualbelikan relatif besar.
Pada awalnya titik keseimbangan berada pada titik E yang merupakan perpotongan
antara kurva permintaan (DD) dan kurva penawaran (SS) dengan posisi harga pada
titik P1 dan jumlah barang Q1. Jika kemudian penawaran berkurang, yaitu kurva
SS bergeser menjadi SS’ maka keseimbangan yang baru berubah menjadi titik E’.
Berdasar uraian tersebut dapat kita simpulkan bahwa pergeseran kurva penawaran
tersebut mengakibatkan harga naik yang relatif kecil, yaitu dari titik P1 menjadi P2
dan jumlah barang berubah relatif besar yaitu berkurang dari Q1 menjadi Q2.
Sebaliknya, jika kurva permintaan berbentuk semakin curam maka suatu
pergeseran kurva penawaran akan mengakibatkan perubahan harga yang relatif
besar namun perubahan jumlah barang yang diperjualbelikan relatif kecil.
Pada awalnya titik keseimbangan berada pada titik E yang merupakan perpotongan
antara kurva permintaan (DD) dan kurva penawaran (SS) dengan posisi harga pada
titik P1 dan jumlah barang Q1. Jika kemudian penawaran berkurang, yaitu kurva
SS bergeser menjadi SS’ maka keseimbangan yang baru berubah menjadi titik E’.
Sehingga dapat kita simpulkan bahwa pergeseran kurva penawaran tersebut
mengakibatkan kenaikan harga yang relatif besar yaitu dari titik P1 menjadi P2 dan
jumlah barang berubah relatif kecil yaitu berkurang dari Q1 menjadi Q2.
C. Jenis Elastisitas Permintaan
1) Inelastis Sempurna (Tidak Elastis Sempurna)
Koefisien elastisitas mempunyai nilai yang berkisar antara satu sampai tak
terhingga. Elastisitas permintaan adalah nol apabila perubahan harga tidak
akan merubah jumlah barang yang diminta, yaitu barang yang diminta
tetap saja jumlahnya, walaupun harga mengalami kenaikan ataupun
penurunan. Sifat permintaan ini disebut dengan permintaan tidak elastis
sempurna. Bentuknya adalah sejajar dengan sumbu tegak.
2) Elastis Sempurna
Kebalikan dari koefisien elastisitas di atas adalah apabila koefisien
elastisitas permintaan mempunyai nilai tak terhingga, yaitu apabila suatu
harga tertentu, barang yang ada di pasar semua dapat terbeli. Atau sama saja
artinya dengan berapapun banyaknya barang yang ditawarkan, semua akan
dapat terjual. Sifat permintaan ini sering disebut dengan elastis sempurna.
Bentuk kurvanya adalah sejajar dengan sumbu datar.
3) Elastis Uniter
Sifat elastisitas permintaan yang lain adalah elastis uniter. Ciri dari kurva
permintaan yang elastisitasnya uniter adalah apabila mempunyai nilai
koefisien sebesar1 (satu).
4) Elastis
Permintaan yang bersifat elastis terjadi yaitu apabila harga berubah maka
permintaan akan mengalami perubahan dengan persentase yang melebihi
persentase perubahan harga. Nilai koefisien elastisitas dari permintaan yang
bersifat elastis adalah lebih besar dari satu. Bentuk kurva ini adalah
cenderung atau relatif mendatar namun tidak sejajar dengan sumbu datar.
5) Inelastis (Tidak Sempurna)
Kurva permintaan yang bersifat tidak elastis, yaitu apabila koefisien
elastisitas permintaan barang tersebut adalah di antara nol dan satu. Hal ini
terjadi apabila persentase perubahan harga lebih besar dari persentase
perubahan jumlah barang yang diminta.
D. Faktor-faktor Yang Menentukan Elastisitas Permintaan
1) Banyaknya barang pengganti
Apabila suatu barang mempunyai banyak barang pengganti maka
permintaan cenderung mempunyai sifat elastis. Hal ini berarti perubahan
harga yang kecil dengan cepat akan mengakibatkan perubahan yang besar
terhadap permintaan. Ketika harga barang naik para pembeli cenderung mengurangi pembelian terhadap barang tersebut. Mereka lebih suka
membeli barang-lain yang sejenis sebagai penggantinya, yang harganya
tidak mengalami perubahan. Sebaliknya ketika harga barang turun para
pembeli melihat bahwa barang tersebut lebih murah dari pada barang
penggantinya dan pembeli cenderung akan membeli barang tersebut.
Untuk permintaan terhadap suatu barang yang tidak banyak mempunyai
barang pengganti cenderung mempunyai sifat tidak elastis. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu antara lain :
a) Sulitnya mencari barang pengganti.
Ketika suatu barang naik dan pembeli sulit untuk mencari barang
penggantinya maka pembeli tetap membeli barang tersebut. Oleh
karena itu, permintaan terhadap barang tersebut tidak akan banyak
berubah.Sebagai contoh tanah dalam arti ruang.
b) Permintaan tidak banyak bertambah.
Artinya, ketika harga turun, permintaannya tidak banyak bertambah
karena tidak banyak pembeli yang pindah untuk membeli barang yang
sejenisnya.
Dari uraian kedua faktor tersebut dapat kita tarik benang merah bahwa
semakin banyak jenis barang pengganti maka semakin elastis sifat
permintaannya. Sebaliknya semakin sedikit barang pengganti maka
semakin tidak elastis sifat permintaannya.
2) Persentase Pendapatan
Besarnya suatu pendapatan yang digunakan untuk mengkonsumsi suatu
barang dapat berpengaruh terhadap elastisitas permintaan terhadap barang
tersebut. Sebagai contoh orang yang suka mengkonsumsi makanan ringan,
seperti tahu tempe misalnya, yang harganya relatif murah. Apabila
seseorang sudah menyukai tahu tempe, kenaikan harga tahu tempe tersebut
tidak akan mempengaruhi permintaannya. Ia akan tetap membeli tahu
tempe, karena pengeluaran untuk tahu tempe tersebut merupakan bagian
yang relatif kecil dari pendapatannya. Hal ini berbeda apabila persentase
pengeluaran yang digunakan untuk mengkonsumsi suatu barang relatif
besar.
Semakin kecil bagian dari pendapatan yang kita gunakan untuk
mengkonsumsi suatu barang maka semakin tidak elastis sifat barang tersebut. Namun sebaliknya, semakin besar bagian dari pendapatan yang
kita gunakan untuk mengkonsumsi suatu barang maka semakin elastis sifat
barang tersebut.
E. Elastisitas Permintaan Silang dan Pendapatan
1) Elastisitas permintaan silang
Elastisitas permintaan silang atau yang juga sering disebut dengan
elastisitas silang adalah elastisitas nilai koefisien yang menunjukkan
sampai di mana besarnya perubahan permintaan terhadap suatu barang
apabila terjadi perubahan terhadap harga barang. Nilai elastisitas silang
berkisar di antara tak terhingga negatif hingga tak terhingga positif.
Barang-barang pelengkap mempunyai nilai elastisitas silang yang negatif
apabila jumlah barang X yang diminta berubah arah dan bertentangan
dengan perubahan harga barang Y.
2) Elastisitas permintaan pendapatan.
Elastisitas permintaan pendapatan atau yang sering pula disebut dengan
elastisitas pendapatan adalah suatu nilai koefisien elastisitas yang
menunjukkan sampai di mana besarnya perubahan permintaan terhadap
suatu barang sebagai akibat dari perubahan pendapatan pembeli. Jika
terdapat hubungan yang searah antara perubahan pendapatan dan perubahan
permintaan maka elastisitas pendapatannya bersifat positif. Biasanya
barang-barang yang mempunyai sifat demikian adalah jenis barang normal.
Jika pendapatan meningkat namun permintaan berkurang maka elastisitas
pendapatan mempunyai sifat negatif. Biasanya barang-barang ini adalah
jenis barang inferior.
Elastisitas pendapatan dikatakan tidak elastis apabila nilai koefisien
elastisitasnya bernilai kurang dari satu. Artinya perubahan pendapatan
hanya menimbulkan perubahan permintaan yang relatif kecil. Elastisitas
pendapatan yang bersifat elastis yaitu apabila perubahan pendapatan
menimbulkan dampak permintaan yang relatif besar (lebih besar dari 1).
F. Hubungan antara elastisitas harga dan penerimaan penjualan
Antara elastisitas harga (Ed) dan penerimaan penjualan ( total revenue =TR)
mempunyai hubungan yang unik.
a) Bila Ed > 1, maka TR yang diterima penjual dengan adanya penurunan
harga akan menjadi lebih besar.
b) Bila Ed = 1, maka TR yang diterima penjual dengan adanya penurunan
harga akan tetap.
c) Bila Ed < 1, maka TR yang diterima penjual dengan adanya penurunan
harga akan menjadi lebih kecil.
G. Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaran menerangkan mengenai suatu ukuran nilai responsif suatu
penawaran sebagai akibat dari perubahan harga. Secara umum elastisitas
penawaran mempunyai formula yaitu persentase perubahan jumlah barang yang
ditawarkan dibagi dengan persentase perubahan harga. Elastisitas penawaran
mempunyai sifat yang sama dengan elastisitas permintaan, yaitu terbagi menjadi 5
(lima) golongan, yaitu antara lain elastis sempurna, elastis, elastis uniter, tidak
elastis dan tidak elastis sempurna.
1) Inelastis Sempurna (Tidak Elastis Sempurna)
Penawaran yang bersifat tidak elastis sempurna terjadi apabila penjual sama
sekali tidak menambah penawarannya meskipun permintaan bertambah.
Bentuk kurva penawarannya adalah tegak atau sejajar dengan sumbu
vertikal.
Gambar 8. Kurva Penawaran tidak elastis sempurna
2) Elastis Sempurna
Elastisitas penawaran yang lain adalah elastis sempurna. Bentuk kurva ini
adalah sejajar dengan sumbu horizontal.
3) Elastis Uniter
Elastisitas penawaran yang lain adalah elastisitas penawaran yang bersifat
uniter. Cirinya adalah kurva penawaran tersebut dimulai dari titik 0.
4) Inelastis
Elastisitas penawaran yang bersifat tidak elastis terjadi apabila perubahan
harga hanya akan menimbulkan perubahan penawaran yang relatif kecil.
Bentuk kurva penawaran yang bersifat tidak elastis biasanya lerengnya
bersifat curam atau cenderung mengarah sejajar dengan sumbu vertikal.
5) Elastis
Penawaran elastis ini terjadi apabila perubahan harga mengakibatkan
terjadinya perubahan penawaran yang relatif besar. Bentuk kurva ini biasanya
relatif datar atau cenderung sejajar dengan sumbu horisontal.
Materi Diatas dapat di akses melalui :
https://drive.google.com/drive/folders/1nAUTR5UasqTIdiSuph9p12hF6_UkCcqc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar