ECONOMIC MODULE HIMEPA UNILA
PENGANTAR ILMU EKONOMI MIKRO
A. Teori Permintaan dan Kurva Permintaan
Pada prinsipnya, teori permintaan menjelaskan mengenai ciri hubungan antara
jumlah permintaan dan harga.
Hukum permintaan menyatakan bahwa jika diasumsikan faktor-faktor lain tetap
sama (ceteris paribus) maka semakin tinggi harga suatu barang, jumlah barang
yang diminta akan semakin kecil. Sebaliknya, semakin rendah harga suatu barang,
maka semakin besar jumlah barang yang diminta. Hal ini dapat terjadi karena
terdapat efek subtitusi dan efek pendapatan.
Kenaikan harga akan menyebabkan pera pembeli mencari barang lain yang
sejenis yang dapat digunakan sebagai pengganti terhadap barang yang
mengalami kenaikan. Demikian pula sebaliknya, apabila harga turun maka
orang akan mengurangi pembelian terhadap barang lain yang sama jenisnya
dan menambah pembelian terhadap barang yang mengalami penurunan
harga tersebut.
Kenaikan harga akan menyebabkan pendapatan riil berkurang atau merosot.
Pendapatan yang merosot tersebut memaksa para pembeli untuk
mengurangi pembeliannya terhadap berbagai jenis barang, terutama barang
yang mengalami kenaikan harga.
Apabila hubungan antara jumlah permintaan dan harga tersebut digambarkan dalam
sebuah grafik maka grafik tersebut dikenal dengan kurva permintaan. Kurva
permintaan secara umum berlereng negatif, hal ini menunjukkan hubungan yang
saling berlawanan antara harga barang dengan jumlah barang yang diminta.
B. Faktor-Faktor Permintaan Barang
Hukum permintaan secara teoritis lebih memfokuskan pada sifat hubungan antara
harga suatu barang dengan jumlah barang yang diminta, sedangkan pada
kenyataannya, banyaknya permintaan atas suatu barang juga ditentukan oleh
beberapa faktor yang lain. Di antara faktor-faktor tersebut yang dominan
berpengaruh antara lain adalah :
1) Harga Barang Lain
Hubungan antara suatu barang dengan barang yang lain dapat dibedakan
menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu :
Barang Pengganti
Harga barang pengganti dapat mempengaruhi permintaan barang yang
dapat digantikannya. Apabila harga barang pengganti semakin murah
maka barang yang digantikannya akan mengalami pengurangan dalam
permintaan. Sebaliknya, jika harga suatu barang menalami peningkatan,
maka jumlah permintaan barang pengganti akan mengalami peningkatan.
Barang Pelengkap
Kenaikan atau penurunan permintaan terhadap barang pelengkap
cenderung sejalan dengan perubahan permintaan barang yang
dilengkapinya. Misal, jika permintaan terhadap teh atau kopi meningkat
maka permintaan terhadap gula cenderung meningkat pula. Sebaliknya,
jika teh dan kopi menurun permintaannya maka permintaan terhadap gula
juga cenderung mengalami penurunan.
Barang Netral
Barang dikatakan barang netral apabila antara kedua jenis barang atau
lebih tidak mempunyai hubungan yang erat, maka perubahan terhadap
permintaan salah satu barang cenderung tidak akan mempengaruhi
permintaan barang lainnya. Misal, permintaan terhadap gula dan sepatu.
Perubahan permintaan terhadap gula tidak akan mempengaruhi
permintaan sepatu, demikian pula sebaliknya.
2) Pendapatan Masyarakat
Berdasakan sifat perubahan permintaan apabila pendapatan berubah, suatu
barang dapat dibedakan menjadi 4 (empat) jenis, yaitu:
Barang Inferior.
Barang inferior merupakan suatu jenis barang yang banyak diminta oleh
masyarakat yang mempunyai pendapatan rendah. Jika pendapatan
masyarakat meningkat maka barang inferior ini cenderung ditinggalkan.
Barang Esensial
Barang esensial merupakan barang yang sangat penting artinya dalam
kehidupan masyarakat sehari-hari. Barang ini biasanya merupakan barang
kebutuhan pokok yang harus dikonsumsi untuk menopang hidup manusia,
seperti sembilan kebutuhan pokok.
Barang Normal
Barang dapat dikategorikan sebagai barang normal apabila barang tersebut
mengalami kenaikan jika terjadi kenaikan pendapatan. Faktor yang
menyebabkan terjadinya peningkatan permintaan apabila terjadi kenaikan
pendapatan adalah kenaikan pendapatan akan menambah kemampuan
untuk membeli barang lebih banyak dan peningkatan pendapatan
memungkinkan seseorang untuk meningkatkan mutu kehidupannya.
Barang Mewah
Barang mewah ini merupakan barang yang dapat dikonsumsi apabila
pendapatan seseorang sudah relatif tinggi, karena untuk mendapat barang
tersebut juga dibutuhkan biaya yang tinggi pula, misal emas, permata,
mobil produk terbaru dan sebagainya. Biasanya seseorang dapat
mengkonsumsi barang-barang ini setelah kebutuhan pokoknya terpenuhi.
3) Distribusi Pendapatan
Sejumlah pendapatan masyarakat yang tertentu jumlahnya akan
menimbulkan corak permintaan masyarakat yang berbeda pula, apabila
pendapatan tersebut diubah corak distribusinya. Sebagai contoh, apabila
pemerintah menaikkan pajak bagi orang kaya dan hasil pajak tersebut
diberikan sebagai subsidi bagi orang tidak mampu, maka corak permintaan
terhadap berbagai jenis barang akan mengalami perubahan.
4) Jumlah Penduduk
Pertambahan jumlah penduduk tidak secara otomatis akan menambah
jumlah permintaan. Biasanya pertambahan penduduk akan diikuti oleh
perkembangan dalam kesempatan kerja. Perkembangan kesempatan kerja
akan meningkatkan jumlah orang yang menerima pendapatan dan akhirnya
menambah daya beli atau konsumsi di masyarakat. Pertambahan daya beli
inilah yang akan meningkatkan permintaan
5) Ekspektasi Masa Depan
Perubahan-perubahan yang sekiranya akan menguntungkan di masa yang
akan datang, akan mengakibatkan orang berlomba-lomba untuk berusaha
mengkonsumsi terhadap barang tersebut, minimal sebagai investasi.
6) Selera
C. Pergeseran dan Pergerakan Kurva Permintaan
Perubahan kurva permintaan dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu pergeseran
kurva ke arah kiri atau kanan dan pergerakan sepanjang kurva permintaan. Hal
tersebut secara umum disebabkan oleh 2 (dua) hal pula, yakni perubahan harga
maupun perubahan selain faktor harga.
1) Gerakan Sepanjang Kurva Permintaan
Perubahan sepanjang kurva permintaan yaitu apabila terjadi perubahan
harga barang yang diminta, baik ketika harga naik maupun ketika harga
turun.
DD’ adalah kurva permintaan pasar terhadap buah Durian. Awalnya harga
buah Durian adalah Rp. 20.000,- dan jumlah yang diminta adalah 500 buah.
Kondisi ini ditunjukkan oleh titik R. Apabila penjual menurunkan harganya
menjadi Rp. 15.000,- per buah maka permintaan akan meningkat menjadi
750 buah atau naik sebesar 250 buah (ditunjukkan oleh titik A). Namun,
apabila penjual menaikkan harga menjadi Rp. 25.000,- per buah maka
permintaan akan menurun menjadi 250 buah (ditunjukkan oleh titik B). Ini
berarti terjadi pergerakan di dalam kurva permintaan, yaitu apabila terjadi
kenaikan harga maka titik R akan bergerak ke titik B dan apabila terjadi
penurunan harga maka titik R akan bergerak ke titik A.
2) Pergeseran Kurva Permintaan.
Jika terjadi perubahan terhadap permintaan yang disebabkan oleh faktor
selain harga maka kurva permintaan akan bergeser ke arah kanan atau kiri.
Faktor-faktor tersebut misalnya : naiknya pendapatan masyarakat atau
perubahan citarasa masyarakat.
Kurva bergeser ke arah kanan misalnya, terjadi apabila pendapatan
masyarakat naik atau meningkat sehingga terjadi peningkatan kuantitas
barang yang diminta. Hal ini menyebabkan kurva bergeser ke arah kanan,
yaitu dari kurva D (kurva semula) bergerak ke arah kurva D’. Namun sebaliknya, apabila pendapatan masyarakat menurun maka kurva semula
(D) akan bergeser ke arah kiri (D*), karena dengan menurunnya
pendapatan masyarakat maka daya beli masyarakat akan menurun pula,
sehingga kuantitas permintaan akan turun atau kurva bergeser ke arah kiri.
D. Teori Penawaran dan Kurva Penawaran
Harga barang selalu dipandang sebagai faktor yang sangat penting dalam
menentukan penawaran sehingga teori penawaran lebih terfokus pada hubungan
antara harga dengan jumlah barang yang ditawarkan.
Hukum penawaran menyatakan bahwa semakin tinggi harga suatu barang maka
semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan. Sebaliknya semakin rendah suatu
barang maka akan semakin sedikit jumlah barang yang ditawarkan.
Apabila hubungan antara penawaran dan harga tersebut digambarkan dalam sebuah
grafik maka grafik tersebut dikenal dengan kurva penawaran. Kurva penawaran
secara umum berlereng positif, hal ini menunjukkan hubungan yang searah antara
harga barang dengan jumlah barang yang ditawarkan.
E. Faktor-Faktor Penawaran Barang
Penawaran terhadap suatu barang selain ditentukan oleh barang itu sendiri juga
ditentukan oleh beberapa faktor yang lain selain harga.. Di antara faktor-faktor
tersebut yang dominan berpengaruh antara lain adalah:
1) Harga barang lain yang sejenis
Pada kondisi riil di masyarakat, terdapat persaingan antar barang yang
sejenis (pengganti) yaitu antara satu produk dengan produk yang lain dalam
memenuhi kebutuhan. Sebagai contoh, kenaikan biaya produksi susu di luar
negeri akan membawa akibat pada kenaikan harga susu yang diimpor
menjadi lebih mahal, sehingga konsumen susu di dalam negeri akan
cenderung untuk mengalihkan konsumsi susu pada susu yang berasal dari
dalam negeri. Kenaikan konsumsi susu yang berasal dari dalam negeri ini
akan mendorong produsen dalam negeri untuk meningkatkan atau
menaikkan produksi dan penawaran susu.
2) Biaya Produksi
Tanpa adanya kenaikan produktivitas dan efisiensi, kenaikan harga dari
faktor produksi akan mengakibatkan pada kenaikan biaya produksi.
Kenaikan harga untuk memperoleh faktor produksi sudah dapat dipastikan
akan mengurangi keuntungan mereka (perusahaan), sehingga
penawaranpun cenderung akan berkurang. Sebaliknya, penurunan biaya
produksi suatu barang akan meningkatkan jumlah penawaran barang
tersebut.
3) Teknologi
Tingkat teknologi memegang peranan yang sangat penting dalam
menentukan jumlah penawaran. Kenaikan produksi dan perkembangan
ekonomi yang meningkat pada umumnya dipengaruhi oleh teknologi yang
semakin modern. Dalam hubungannya dengan penawaran suatu barang,
kemajuan teknologi berpengaruh terhadap 2 (dua) hal, yaitu : produksi dapat
ditambah. secara lebih cepat dan biaya produksi yang semakin menurun /
murah. Indikasi dari hubungan tersebut dapatlah disimpulkan bahwa
kemajuan teknilogi cenderung akan menaikkan penawaran.
F. Pergeseran dan Pergerakan Kurva Penawaran
Seperti halnya pada kurva permintaan, kurva penawaranpun dapat mengalami
pergeseran maupun pergerakan. Perubahan harga akan mengakibatkan suatu
pergerakan di sepanjang kurva penawaran, sedangkan perubahan selain faktor
harga akan mengakibatkan pergeseran kurva penawaran tersebut.
Misal pada mulanya kurva penawaran adalah SS’. Titik A menggambarkan
pada waktu harga adalah P1 dan jumlah barang yang ditawarkan adalah Q1.
Ketika harga turun menjadi P2 hubungan di antara harga dan jumlah barang
yang ditawarkan bergerak ke Titik A2. Ini berarti jumlah barang yang
ditawarkan hanyalah sebanyak Q2.
Pada kasus yang lain, perubahan jumlah barang yang ditawarkan dapat
menyebabkan pergeseran kurva penawaran. Pergeseran kurva dari kurva SS’
menjadi S1S1 atau S2S2 sebagai contohnya. Pergeseran kurva penawaran dari
SS’ menjadi S1S1 menyebabkan jumlah barang yang ditawarkan menjadi
bertambah, yaitu dari Q1 menjadi Q4 walaupun harga tetap sebesar P1.
Keadaan ini ditunjukkan oleh Titik A1. Pergeseran kurva SS’ menjadi S2S2
menggambarkan pengurangan jumlah penawaran yaitu dari Q1 menjadi Q3 dan
keseimbangan terletak pada Titik A3. Ini berarti bahwa pada harga P1
sekarang, jumlah barang yang ditawarkan hanya sebanyak Q3.
G. Keseimbangan Harga / Equilibrium
Harga suatu barang dan jumlah barang yang diperjualbelikan ditentukan oleh
permintaan dan penawaran barang tersebut. Keadaan di suatu pasar dikatakan
dalam keseimbangan atau equilibrium apabila jumlah barang yang ditawarkan
pada harga tertentu adalah sama dengan jumlah permintaan pada harga tertentu
itu pula. Sehingga harga suatu barang dengan jumlah barang yang
diperjualbelikan dapat ditentukan dengan melihat keadaan keseimbangan dalam
suatu pasar.
1) Keseimbangan Secara Angka.
Pada kenyataannya interaksi antara permintaan dan penawaran dapat terjadi
pada kondisi yang berbeda-beda. Pertama, kelebihan penawaran yaitu
keadaan di mana jumlah barang yang ditawarkan di pasar melebihi
permintaan. Kedua, kelebihan permintaan yaitu jumlah barang yang diminta
melebihi jumlah barang yang ditawarkan. Dan yang ketiga, adalah
keseimbangan atau equilibrium yaitu kondisi di mana jumlah barang yang
ditawarkan adalah sama dengan permintaan.
Kurva D menggambarkan permintaan barang X dan Kurva S
menggambarkan penawaran barang X. Kedua kurva tersebut digambar
berdasarkan data pada Tabel 4 di atas. Pada harga Rp. 5.000 kurva
penawaran berada di sebelah kanan kurva permintaan, artinya penawaran
melebihi permintaan. Keadaan ini cenderung tidak stabil dan harga akan
mengalami penurunan. Hal sebaliknya ketika harga Rp. 1.000,- keadaan
yang terjadipun akan sebaliknya pula. Kurva permintaan berada di sebelah
kanan kurva penawaran, yang artinya permintaan melebihi penawaran.
Keadaan inipun cenderung tidak stabil dan harga akan mengalami kenaikan.
Namun ketika harga barang X adalah Rp. 3.000,- kurva permintaan dan
penawaran saling berpotongan, yaitu pada Titik E. Perpotongan antara
permintaan dan penawaran ini berarti permintaan sama dengan penawaran,
sehingga keadaan keseimbangan / equilibrium tercapai pada harga tersebut.
Materi Diatas dapat di akses melalui :
https://drive.google.com/drive/folders/1elnKzbkVZ_IeF0_DFzwQc2hhc08SD0Yl
Tidak ada komentar:
Posting Komentar