Jumat, 03 Desember 2021

PEMBELAJARAN HIMEPA 3 : PERMASALAHAN DALAM EKONOMI

 

ECONOMIC MODULE HIMEPA UNILA

PENGANTAR ILMU EKONOMI MIKRO

 

 A. Kurva Kemungkinan Produksi, Tradeoff, dan Biaya Peluang.
Batas kemungkinan produksi atau sering juga disebut kurva kemungkinan produksi
(en: production possibility frontier/curve) adalah representasi grafik yang
menunjukkan kombinasi dua barang (atau jasa) yang dapat diproduksi dengan
efisien dari sumber daya dan pengetahuan teknologi yang tetap. PPF di sini adalah
suatu model yang menyederhanakan kegiatan produksi menjadi hanya dua barang
untuk mempermudah mengerti konsep efisiensi, biaya peluang, dan trade-off.
Bentuk PPF :
 PPF dengan biaya peluang tetap berbentuk garis lurus (linier).
 PPF dengan biaya peluang meningkat berbentuk kurva yang melengkung ke
luar (ke atas) dari sumbu pusat.
 PPF dengan biaya peluang menurun berbentuk kurva yang melengkung ke
dalam (ke bawah) menuju sumbu pusat.

 

Tabel diatas menunjukkan kemungkinan produksi kaos dan topi, dengan biaya
peluang yang meningkat. Kita dapat memilih apakah akan membuat kaos atau topi
dalam satu minggu kerja. Berdasarkan sumber daya dan pengetahuan teknologi saat
ini, kita dapat memilih untuk membuat topi saja tanpa membuat kaos dalam satu
minggu sebanyak 15 topi atau membuat kaos saja tanpa membuat topi dalam satu
minggu sebanyak 5 kaos, maupun kombinasi keduanya.


 Gambar 1. Kurva Kemungkinan Produksi

 

  Garis kurva A-F adalah batas kemungkinan produksi (sering juga disebut kurva
kemungkinan produksi).
 Titik-titik A-F diasumsikan sudah efisien (tercapai efisiensi produktif). Efisiensi
produksi terjadi ketika ekonomi tidak dapat menghasilkan tambahan suatu
barang tanpa mengorbankan (mengurangi) produksi barang lain atau tradeoff.
 Titik-titik I, J, K adalah kombinasi produksi yang tidak efisien (tidak mencapai
efisiensi produktif).
 Titik-titik X, Y, Z adalah kombinasi produksi yang tidak mungkin dicapai dalam
kondisi sumber daya dan teknologi saat ini.
 Pada grafik di atas, efisiensi tercapai pada kurva PPF. Lalu, area yang berada di
bawah kurva PPF adalah area yang tidak efisien karena terdapat sumber daya
yang terbuang atau tidak dialokasikan, dan area yang berada di atas kurva PPF
adalah area yang tidak mungkin dicapai karena keterbatasan sumber daya.

  

     

  Trade off adalah situasi dimana seseorang harus membuat keputusan terhadap
dua hal atau lebih, mengorbankan/kehilangan suatu aspek dengan alasan tertentu
untuk memperoleh aspek lain dengan kualitas yang berbeda sebagai pilihan yang
diambil.
 Tradeoff (pertukaran) terjadi jika kita bergerak di sepanjang PPF dari C ke D,
kita dapat menambah produksi kaos sebanyak 1 unit, dengan mengurangi
produksi topi sebnayk 3 unit, begitupun perpindahan pada titik-titik lain.
 Opportunity cost (biaya peluang) adalah biaya suatu kesempatan yang hilang
sebagai pengorbanan atas pilihan lain.
 Biaya peluang dapat ditunjukkan ketika kita bergerak di sepanjang PPF dari D
ke E, Kita dapat menghasilkan tambahan 1 unit kaos tetapi 4 unit topi yang lebih
sedikit. Dengan kata lain, pada titik D ke E, tambahan 1 unit kaos seharga 4 unit
topi.

C. Keunggulan Absolut
Adam Smith mengemukakan bahwa perdagangan antara dua negara didasarkan
pada teori keunggulan mutlak (absolute advantage), bahwa setiap negara akan
memperoleh manfaat perdagangan internasional karena melakukan spesialisasi
produksi dan mengekspor barang yang memiliki keunggulan mutlak serta
mengimpor barang yang tidak memiliki keunggulan mutlak. (Handy Hady, 2009
dan Marbun, 2015).
Teori keunggulan mutlak menytakan bahwa suatu negara mengekspor barang
tertentu karena bisa menghasilkan barang tersebut dengan biaya yang secara mutlak
lebih murah dari negara lain, dengan kata lain, memiliki keunggulan mutlak dalam memproduksi barang tersebut (Marbun, 2015). Teori keunggulan mutlak
didasarkan pada asumsi pokok meliputi:
1) Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja
2) Kualitas barang yang diproduksi kedua negara sama
3) Pertukaran dilakukan secara barter atau tanpa uang
4) Biaya transportasi diabaikan
Sebagai gambaran mengenai keunggulan mutlak yaitu sebagai berikut: jika sebuah
negara memiliki keunggulan absolut terhadap negara lain dalam memproduksi
sebuah komoditi, namun memiliki kerugian absolut terhadap negara lain alam
memproduksi komoditi lainnya, maka kedua negara tersebut dapat memperoleh
keuntungan dengan cara melkukan spesialisasi masing-masing dalam memproduksi
komoditi yang memiliki keunggulan absolut dan menukarkannya dengan komoditi
lain yang memiliki kerugian absolut (Salvatore, 1997).
Bagaimanapun juga, teori keunggulan absolut hanya mampu memberikan sebagian
kecil penjelasan dari konsep perdagangan dunia saat ini. teori ini memiliki berbagai
kelemahan mendasar, misalnya ketidak mam-puan teori ini dalam menjelaskan
terjadinya perdagangan antara negara maju dengan negara berkembang.

D. Keunggulan Komparatif
Dalam bukunya yang berjudul Principal of Political Economy and Taxation (1817),
David Ricardo mengemukakan pendapatnya tentang perdagangan internasional
melalui salah satu teorinya yang berpengaruh pada dunia ilmu ekonomi sampai saat
ini yaitu, teori keunggulan komparatif. Ricardo merumuskan perbedaan antara
pembentukan harga perdagangan dalam negeri dengan pembentukan harga dalam
perdagangan internasional.

Menurut pendapat Ricardo yang dikemukakan melalui teori keunggulan
komparatif, sebuah negara harus memusatkan kegiatan perekonomiannya terhadap
industri-industri yang menjadi keunggulan komparatif secara internasional
(Herman Budi S. 2005:194). Hal ini berbeda dengan keunggulan absolut. Meskipun
suatu negara mengalami kerugian atau ketidakunggulan absolut tetapi masih bisa
memproduksi dan mengekspor komoditi yang mempunyai kerugian absolut lebih
kecil dan mengimpor komoditi yang mempunyai kerugian absolut yang lebih besar
(Budi Herman S. 2005:194). Dalam teori keunggulan komparatif, suatu bangsa
dapat meningkatkan standar kehidupan dan pendapatannya jika negara tersebut
melakukan spesialisasi produksi barang atau jasa yang memiliki produktivitas dan
efisiensi tinggi (Baiza Pariade, 2013:2).

Asumsi yang mendasari pemikiran Ricardo adalah

1) Dua negara dan dua komoditi,

2) Perdagangan bebas,

3) Tenaga kerja bebas bergerak dengan sempurna dalam suatu negara akan
tetapi tidak bebas bergerak secara internasional

4) Biayabiaya produksi tetap,

5) Biaya-biaya transportasi nol,

6) Tidak ada perubahan tekhnologi,

7) Teori nilai tenaga kerja,

8) Pasar persaingan sempurna.

Secara singkat, model Ricardian memberi penjelasan bahwa negara-negara akan
mengekspor barang-barang yang tenaga kerjanya memproduksi dengan relatif lebih
efisien, dan mengimpor barang-barang yang tenaga kerjanya memproduksi dengan
relatif kurang efisien. Dengan kata lain, pola produksi suatu negara ditentukan oleh
keunggulan komparatifnya.

Selanjutnya Ricardo berargumen, bahwa negara-negara yang melakukan aktivitas
perdagangan internasional, akan memperoleh keuntungan lewat dua jalan. Pertama,
sebagai alternatif memproduksi sendiri suatu barang, suatu negara dapat
memproduksi barang lain dan memperdagangkannya sebagai penukar untuk
memperoleh barang yang diinginkan. Kedua, perdagangan akan memperluas
kemungkinan-kemungkinan konsumsi suatu negara, yang pada gilirannya
menciptakan keuntungan perdagangan.

 

Pada tabel diatas Amerika Serikat lebih unggul daripada Inggris pada semua
komoditas. Amerika dapat memproduksi 6K/jam dan 4G/jam sedangkan Inggris
hanya mampu memproduksi 1K/jam dan 2G/jam. Secara domestik Amerika Serikat
dapat menukarkan 6K dengan 4G, namun Amerika akan bisa mendapatkan
kuntungan apabila 6K ditukar dengan lebih dari 4G dari Inggris. Di pihak Inggris
6G = 12K dengan catatan masing-masing memerlukan 6 jam kerja. Hal ini berarti
berapapun jumlah kain (asal kurang dari 12K) yang akan ditukar dengan
memperoleh 6G dari Amerika Serikat menggambarkan keuntungan perdagangan
bagi Inggris. Secara ringkas Amerika Serikat memperoleh keuntungan dalam arti
Amerika dapat menukar 6G dengan lebih dari 4K dari inggris, Sementara negara
Inggris memperoleh keuntungan dari menukarkan kurang dari 12K untuk
memperoleh 6G dari Amerka Serikat.

Hukum keunggulan komparatif jika nilai DTD kedua komoditas adalah 1:1
(melakukan impor sama dengan memproduksi sendiri) adalah sebuah pengecualian
atau perdagangan tidak akan terjadi (Salvatore D. 1997:28). Hal ini dengan kata
lain dalam kondisi tersebut melakukan perdagangan antar negara sama saja dengan
melakukan produksi dalam negeri dilihat darihasilnya. Pengecualian tersebut masih
bisa diabaikan, dengan didasari pada perbedaan nilai mata uang. Perbedaan nilai
mata uang pada hukum keunggulan komparatif dapat menimbulkan perbedaan
harga jual barang di negara lain.


E. Arus Lingkaran Kegiatan Ekonomi (Circular Flow Diagram)

Circular flow diagram artinya kita menelaah tentang bagaimana para pelaku
ekonomidalam perekonomian (Rumah Tangga Konsumen, Rumah Tangga
Produsen, Rumah Tangga Pemerintah serta Rumah Tangga Luar Negeri) saling
berinteraksidi pasar input (pasar factor produksi) maupun di pasar output (pasar
barang).


1) Rumah Tangga Konsumsi (Konsumen)/ Rumah Tangga (Household).

Rumah tangga adalah kelompok masyarakat yang melakukan Kegiatan
konsumsi terhadap barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup diri
sendiri ataupun keluarga. Peranan rumah tangga konsumen sebagai berikut:

a) Berperan sebagai konsumen

Artinya sebagai pengguna barang/jasa yang dihasilkan oleh Rumah
Tangga Produsen.

 
b) Berperan sebagai pemasok/penyedia faktor produksi.

Dapat dikatakan bahwa Rumah Tangga Konsumen merupakan sumber
bagi terlaksananya perekonomian karena rumah tangga konsumen
menyediakan faktor-faktor produksi yang dibutuhkan oleh rumah
tangga produsen untuk menghasilkan barang dan/atau jasa. Berperan
pemasok/penyedia faktor produksi, rumah tangga berhak menerima
imbalan sebagai berikut:

Sewa (rent) bagi yang menyediakan produksi tanah

Upah/gaji (wage) bagi yang menjadi tenaga kerja

 Bunga modal (interest) bagi yang memberikan modal
 Laba (profit) bagi yang menyerahkan keahliannya


c) Sebagai motivator bagi perusahaan
Karena semakin banyak barang atau jasa yang digunakan konsumen,
maka semakin tinggi motivasi produsen dalam memproduksi barang
atau jasa tersebut.


d) Selain itu RTK juga wajib membayar pajak kepada pemerintah.

2) Rumah Tangga Produksi (Produsen)/ Perusahaan (Firm)
.
Peran perusahaan dalam Kegiatan ekonomi adalah sebagai berikut:
a) Sebagai produsen (Penghasil barang/jasa).
Rumah tangga produsen menghasilkan barang dan jasa yang
dibutuhkan oleh rumah tangga keluarga, pemerintah, bahkan
masyarakat luar negeri. Oleh sebab itu, setiap perusahaan harus
memerhatikan kualitas dan kuantitas produksinya sesuai dengan
kebutuhan konsumen.
b) Sebagai distributor.
Rumah tangga produsen berperan sebagai mata rantai penyaluran
barang dalam rangka melayani konsumen agar barang yang dibutuhkan
sampai pada konsumen tepat waktu, tepat tempat, tepa tsasaran, tepa
tkuantitas, dan tepat kualitas sehingga barang yang dibutuhkan
masyarakat dengan mudah dapat diperoleh.
c) Sebagai pengguna faktor produksi(konsumen).
Rumah tangga produsen juga berperan sebagai konsumen dengan
membeli/membayar faktor-faktor produksi yang disediakan oleh rumah
tangga konsumen.
d) Sebagai agen pembangunan.

Setiap perusahaan selalu berusaha supaya tidak ketinggalan ilmu dan
teknologi serta dapat mengembangkan diri sesuai dengan kemajuan
zaman.

3) Rumah Tangga Negara (Pemerintah)/ Goverment.
Pemerintah bertugas untuk mengatur, mengendalikan, serta mengadakan
control terhadap jalannya roda perekonomian agar negara dapat maju dan
rakyat dapat hidup layak dan damai.
a) Sebagai pengatur.
Pemerintah mengatur Kegiatan ekonomi untuk menjaga stabilitas
ekonomi dan mencegah terjadinya hal-hal yang dapat menimbulkan
kerugian bagi rakyat banyak. Pemerintah mengeluarkan berbagai
peraturan disertai tindakan nyata seperti kebijakan fiskal dan moneter.
b) Sebagai pengontrol.
Pemerintah mengawasi lalu lintas keuangan, antara lain jumlah uang
yang beredar, tinggi rendahnya suku bunga, dan lalu lintas kredit.
Pemerintah juga satu-satunya yang mempunyai hak untuk mencetak
serta mengedarkan uang.
c) Sebagai penguasa.
Pemerintah memiliki alat pemaksa bagi terselenggaranya ketertiban di
dalam masyarakat. Selain itu pemerintah memiliki alat peradilan bagi
terselenggaranya keadilan bagi seluruh rakyat dengan hukum yang
tegak dan pasti.
d) Sebagai konsumen.
Pemerintah memerlukan berbagai macam barang/jasa untuk
menjalankan tugasnya. Belanja rutin (pembayaran gaji PNS dan TNI)
dan belanja pembangunan (pembiayaan untuk memlihara dan
membangun fasilitas umum)
e) Pemerintah bertindak sebagai produsen 

Sebagai produsen untuk menghasilkan barang/jasa untuk kepetingan
masyarakat. Kegiatan ini dilakukan oleh BUMD dan BUMN.

4) Masyrakat Luar Negeri / Sektor Luar Negeri (Foreign Sector).
Dua alasan utama suatu Negara harus membuka hubungannya dengan
Negara lain yaitu : Kebutuhan manusia sangat banyak jumlahnya dan
beragam. Dari berbagai kebutuhan tersebut ada yang dapat diproduksi
sendiri dalam negeri, namun banyak juga barang-barang yang harus diimpor
dari luar negeri karena kita belum mampu memproduksinya, atau kalaupun
mampu membuatnya diperlukan biaya produksi yang tinggi sehingga harga
produknya akan sangat mahal.
Sebagian barang yang kita produksi juga kita ekspor ke Negara lain karena
produksinya terlalu banyak atau lebih menguntungkan jika diekspor ke luar
negeri. Beberapa keuntungan yang diperoleh melalui kerjasama dengan
masyarakat luar negeri : • Hasil bumi dan kerajinan Indonesia dapat
diekspor ke luar negeri untuk mendapatkan devisa • Pengiriman tenaga kerja
untuk bekerja di luar negeri. Selain dapat menghasilkan devisa juga dapat
mengurangi pengangguran di Indonesia. Arus Lingkar Pendapatan Dalam Perekonomian Tertutup Dua Sektor
 Perekonomian dua sektor disebut juga perekonomian sederhana
 Terdiri atas dua pelaku yaitu rumah tangga konsumsi (masyarakat) dan
rumah tangga produksi (perusahaan).
 Model arus perputaran faktor produksi, barang dan jasa, serta uang antara
rumah tangga dengan perusahaan
 Keseimbangan dalam perekonomian dua sektor merupakan keseimbangan
dari sisi pendapatandan sisi pengeluaranyang dilakukan oleh sektor rumah
tanggadan sektor swasta, dengan mengabaikan sektor pemerintah dan sektor
luar negeri.

 Kecenderungan bagi sektor rumah tangga untuk melakukan konsumsi
disebut dengan Marginal Propensity to Consume (MPC). Sedangkan
kecenderungan bagi sektor rumah tangga untuk melakukan tabungan
disebut dengan Marginal Propensity to Save (MPS).

 

 Arus Lingkar Pendapatan Dalam Perekonomian Tertutup Tiga Sektor
 Perekonomian tiga sektor terdiri atas rumah tangga konsumen, rumah
tangga produsen, dan pemerintah.
 Peran pemerintah di sini adalah sebagai pengatur, sebagai produsen,
sekaligus sebagai konsumen.
 Besar kecilnya peran pemerintah dalam perekonomian itu sendiri sangat
tergantung pada sistem ekonomi yang dianut.
 Sistem ekonomi liberal, peran pemerintah minimal, sedangkan pada sistem
ekonomi sosialis peran pemerintah sangat dominan. Di negara yang
menganut sistem campuran seperti Indonesia, pemerintah masih cukup
berperan
 Sektor pemerintah akan muncul pengeluaran pemerintah pada sisi
pengeluaran dan pajak pada sisi pendapatan. Pajak yang dikenakan oleh pemerintah akan mengurangi tingkat pendapatan yang siap
dikonsumsikan. Pendapatan yang siap dikonsumsi dikurangi dengan pajak,
disebut dengan pendapatan disposibel.

 Jenis pajak yang dikenakan oleh pemerintah dapat diklasifikasikan
menjadi empat jenis, yaitu:
a) Pajak regresif
b) Pajak progresif
c) Pajak proporsional
d) Pajak tetap (lump sum tax)

 

 Arus Lingkar Pendapatan Dalam Perekonomian Terbuka Empat Sektor
 Ciri perekonomian terbuka adalah adanya kegiatan masyarakat luar negeri
dalam bentuk ekspor impor dan pertukaran faktor produksi.

  Dalam perekonomian empat sektor kita akan melihat dua kelompok pelaku
ekonomi, yaitu masyarakat luar negeri dan pelaku kegiatan ekonomi dalam
negeri.
 Dalam masyarakat luar negeri terdapat rumah tangga konsumsi,
perusahaan (rumah tangga produksi), dan pemerintah. Kegiatan kelompok
pelaku ekonomi masyarakat luar negeri tersebut membentuk sistem arus
perputaran kegiatan ekonomi.
 Kelompok pelaku ekonomi dalam negeri juga membentuk sistem
perputaran kegiatan ekonomi. Jadi, masyarakat luar negeri maupun pelaku
kegiatan ekonomi dalam negeri terdiri atas rumah tangga konsumsi,
perusahaan (rumah tangga produksi), dan pemerintah. Mereka saling
berinteraksi, sehingga membentuk sistem perputaran faktor produksi,
barang dan jasa, serta uang antara masyarakat luar negeri dengan pelaku
kegiatan ekonomi dalam negeri.

 

Materi Diatas dapat di akses melalui : 

 https://drive.google.com/drive/folders/1qETPJW-fdSffYPEBzBSwQM2iVqY3bI3m

Untuk penjelasan dalam bentuk video dapat di akses melalui akun youtube : Himepa Unila


Tidak ada komentar:

PENGABDIAN MASYARAKAT 2024

  ✨Pengabdian Masyarakat✨ Halo teman-teman semua! Bagaimana kabarnya nih? semoga dalam keadaan baik ya!👋🏻 Telah berlangsung kegiatan Penga...