Sabtu, 04 Desember 2021

PEMBELAJARAN HIMEPA 10 : RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI MAKRO

 

ECONOMIC MODULE HIMEPA UNILA

PENGANTAR ILMU EKONOMI MAKRO

 

A. Perkembangan Teori Makroekonomi
Dalam tahun 1929- 1932 terjadi kemunduran ekonomi diseluruh dunia, yang
bermulai dari kemerosotan ekonomi di Amerika Serikat. Periode ini dinamakan the
Great Depression. Pada puncak kemerosotan ekonomi itu, seperempat tenaga kerja
di USA menganggur dan pendapatan nasionalnya mengalami kemerosotan yang
sangat tajam. Ketidakmampuan tersebut mendorong seorang ahli ekonomi Inggris
yang terkenal pada masa tersebut, yaitu John Maynard Keynes, mengemukakan
pandangan dan menulis buku yang pada akhirnya menjadi landasan kepada teori
makroekonomi modern. Padangan tersebut dikemukakan dalam buku yang berjudul
The general Theory Of Employment, Interest And Money pada tahun 1936.


B. Tujuan Kebijakan Makro
Teori ekonomi mencoba menjelaskan mengapa berbagai masalah timbul dalam
perekonomian dan bagaimana masalah-masalah tersebut diselesaikan. Oleh karena
itu teori ekonomi makro secara umum mendorong timbulnya kebijaksanaan
ekonomi makro. Maka menurut (Suparmoko & Sofilda : 2016) terdapat beberapa
tujuan utama setiap perekonomian meliputi empat hal:
1) Mencapai dan mempertahankan kesempatan kerja penuh
2) Mempertahankan stabilitas harga
3) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
4) Mencapai keseimbangan Neraca Pembayaran Internasional

C. Isu Utama Dalam Analisis Makro Ekonomi

Analisis mengenai penentuan tingkat kegiatan yang akan dicapai seusatu
perekonomian merupakan bagian terpenting dari analisis makroekonomi. Analisis
tersebut menujukkan bagaimana pengeluaran agregat (permintaan agregat) dan
penawaran agregat akan menentukan tingkat kegiatan sesuatu perekonomian dalam
satu periode tertentu dan pendapatan nasional/produksi nasional yang tercipta.
Dalam suatu perekonomian modern komponen dari pengeluaran agregat dibedakan
menjadi:
1) Pengeluaran konsumsi rumah tangga
2) Investasi perusahaan
3) Pengeluaran konsumsi dan investasi pemerintah, dan
4) Ekspor (pembelian barang dalam negeri oleh penduduk Negara lain).

D. Masalah Utama Dalam Perekonomian

Masalah makroekonomi utama yang akan selau dihadapi suatu Negara. Masalah
tersebut adalah :

a. Masalah pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi dapat didefinisikan sebagai : perkembangan
kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang
diproduksikan dalam masyrakat bertambah. Masalah pertumbuhan ekonomi
dapat dipandang sebagai masalah makroekonomi dalam jangka panjang.
Dari satu periode ke periode lainnya kemampuan suatu Negara untuk
menghasilkan barang dan jasa akan meningkat. Kemapuan yang meningkat
disebabkan karena faktor produksi akan selalu mengalami pertambahan
dalam jumlah dan kualitasnya. Investasi akan menambah jumlah barang
modal. Tekhonologi yang digunakan berkembang. Disamping itu tenaga
kerja bertambah akibat perkembangan penduduk, dan pengalaman kerja dan
pendidikan menambah keterampilan mereka.
b. Masalah ketidakstabilan kegiatan ekonomi.
Ketidakstabilan ekonomi merupakan perekonomian yang mengalami
gejolak perubahan harga barang. Apabila harga barang tidak stabil, akan
mengganggu jalannya kegiatan perekonomian. Baik itu pengusaha,
produsen, maupun konsumen itu sendiri. Apabila terjadi kenaikan harga
yang terus menerus tentu para pelaku ekonomi tersebut akan ada yang
mendapatkan keuntungan namun ada juga yang dirugikan. Namun, secara
umum kenaikan harga yang terjadi terus menerus akan menghancurkan
suatu perekonomian negara dimana barang dan jasa yang tersedia akan
menjadi semakin sedikit.
c. Masalah pengangguran.
Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang tergolong dalam
angkatan kerja ingin mendapatkankan pekerjaan tetapi belum dapat
memperolehnya. Seseorang yang tidak ingin bekerja, tetapi tidak secara
aktif mencari pekerjaan tidak tergolong sebagai pengangguran.
 Sebab Berlakunya Pengangguran
Faktor utama yang menimbulkan pengangguran adalah kekurangan
pengeluaran agregat. Para pengusahamemproduksi barang & jasa
dengan maksud mencari keuntungan. Keuntungan tersebut hanya
diperoleh apabila para pengusaha dapat menjual barang yang mereka
produksi. Semakin besar permintaan, semakin banyak jasa & barang
yang akan mereka wujudkan. kenaikan produksi yang dilakukan akan
menambah penggunaan tenaga kerja. Dengan demikian terdapat
hubungan yang erat antara tingkat pendapatan nasional yang dicapai
dengan penggunaan tenaga kerja yang dilakukan. Semakin tinggi
pendapatan nasional, semakin banyak pula penggunaan tenaga kerja
dalam perekonomian.
 Akibat Buruk Pengangguran
Salah satu faktor penting yang menentukan kemakmuran suatu
masyarakat adalah tingkat pendapatanya. Pendapatan masyarakat mencapai maksimum apabila tingkat penggunaan tenaga kerja penuh
dapat diwujudkan. Pengangguran mengurangi pendapatan masyarakat,
dan ini mengurangi tingkat kemakmuran yang mereka capai. Apabila
keadaan pengangguran disuatu Negara adalah sangat buruk, kekacauan
politik dan social selalu berlaku dan menibulkan efek yang buruk
kepada kesejahteraan masyarakat dan prospek pembangunan ekonomi
dalam jangka panjang.
d. Masalah kenaikan harga (inflasi).
Inflasi dapat diartikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang
berlaku dalam suatu perekonomian. Tingkat inflasi (persentasi
pertambahan kenaikan harga) berbeda dari satu period eke periode lainnya,
dan berbeda pula dari satu negara ke negara lain.
 Faktor-Faktor Penyebab Inflasi
Berikut adalah faktor-faktor penyebab inflasi menurut Sukirno (2017):
a) Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan
perusahaan-perusahaan untuk menghasilkan barang & jasa.
b) Pekerja-pekerja di berbagai kegiatan ekonomi menuntut kenaikan
upah.
Kedua masalah diatas biasanya berlaku apabila perekonomian sudah
mendekati tingkat penggunaan tenaga kerja penuh. Dengan kata lain dalam
perekonomian yang sudah sangat maju, masalah inflasi sangat erat kaitanya
dengan tingkat penggunaan tenaga kerja. Selain itu inflasi dapat berlaku
sebagai akibat dari:
a) Kenaikan harga-harga barang impor.
b) Penambahan penawaran uang yang berlebihan tanpa diikuti oleh
pertambahan produksi dan penawaran barang.
c) Kekacauan politik dan ekonomi sebagai akibat pemerintahan yang
kurang bertanggung jawab.

e. Masalah neraca perdagangan dan neraca pembayaran.
Istilah perekonomian terbuka berarti sesuatu perekonomian itu mempunyai
hubungan ekonomi dengan Negara lain, dan terutama ini dilakukan dengan
menjalankan kegiatan ekspor dan impor.
 Kebaikan dan Keburukan Perekonomian Terbuka
Sejak lama diyakini para ahli ekonomi klasik bahwa kegiatan
perdagangan luar negeri memberikan manfaat kepada pertumbuhan
ekonomi. Ekspor, misalnya akan mampu memperluar pasar barang
buatan dalam negeri dan memungkinkan perusahaan dan industri dalam
negeri untuk mengembangkan kegiatannya dan membuat karya bangsa
diketahui oleh pasar luar negeri. Impor juga memberikan manfaat terhadap perekonomian ekonomi. Industri dapat mengimpor mesin atau
bahan mentah yang tidak dimiliki di dalam negeri.
Namun tidak dipungkiri kegiatan perekonomian terbuka ini dapat
merugikan negara. Misalnya saja, impor yang meningkat dan
berlebihan akan mengganggu kegiatan ekonomi dalam negeri.
Pengangguran akan meningkat dan modal dalam negeri akan banyak
mengalir ke luar negeri. Akan menyebabkan menurunnya nilai mata
uang domestik.
 Efek Dari Defisit Dalam Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran adalah suatu ringkasan pembukuan yang
menunjukkan aliran pembayaran yang dilakukan dari Negara-negara
lain ke dalam negeri, dan dari dalam negeri ke Negara-negara lain
dalam satu tahun tertentu. Pembayaran-pembayaran yang dilakukan
tersebut meliputi :
a) Penerimaan dari ekspor dan pembayaran untuk impor barang dan
jasa.
b) Aliran masuk penanaman modal asing dan pembayaran penanaman
modal keluar negeri.
c) Aliran ke luar dan aliran masuk modal jangka pendek (seperti
mendepositkan uang di luar negeri).
Dua neraca penting dalam suatu neraca pembayaran adalah neraca
perdagangan dan neraca keseluruhan. Neraca perdagangan
menunjukkan perimbangan di antara ekspor dan impor. Sedangkan
neraca keseluruhan menunjukkan perimbangan di antara keseluruhan
aliran pembayaran ke luar negeri dan keseluruhan aliran penerimaan
dari luar negeri. Defisit neraca pembayaran berarti pembayaran
keluar negeri melebihi penerimaan dari luar negeri. Salah satu factor
penting yang menimbulkan masalah ini adalah impor melebihi ekspor.

E. Bentuk-Bentuk Kebijakan Makro Ekonomi

Adapun terkait penyelesaian masalah yang ada, maka pemerintah memiliki
langkah-langkah untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan menggunakan
beberapa kebijakan, yakni:
a. Kebijakan fiskal
Kebijakan fiskal meliputi langkah-langkah pemerintah membuat perubahan
dalam bidang perpajakan dan pengeluaran pemerintah dengan maksud
untuk mempengaruhi pengeluaran agregat dalam perekonomian. Menurut
Keynes kebijakan fiscal adalah sangat penting untuk mengatasi
pengangguran yang relative serius. Melalui kebijakan fiscal pengeluaran agregat dapat ditambah dan langkah ini akan menaikkan pendapatan
nasional dan tingkat penggunaan tenaga kerja.
b. Kebijakan moneter
Kebijakan moneter meliputi langkah-langkah pemerintah yang
dilaksanakan oleh Bank Sentral (di Indonesia Bank Sentral adalah Bank
Indonesia) untuk mempengaruhi/mengubah penawaran uang dalam
perekonomian atau mengubah suku bunga, dengan maksud untuk
mempengaruhi pengeluaran agregat.
c. Kebijakan segi penawaran
Kebijakan fiskal dan moneter seperti yang diterangkan sebelum ini dapat
dipandang sebagai kebijakan yang mempengaruhi pengeluaran agregat.
Dengan demikian kebijakan fiskal dan moneter tersebut dipandang sebagai
kebijakan dari segi permintaan. Disamping melalui permintaan, kegiatan
perekonomian negara dapat pula dipengaruhi melalui segi penawaran.
Kebijakan segi penawaran bertujuan untuk mempertinggi efisiensi kegiatan
perusahaan sehingga dapat menawarkan barang-barangnya dengan harga
yang lebih murah atau dengan mutu yang lebih baik. Salah satu kebijakan
segi penawaran adalah kebijakan pendapatan (incomes policy), yaitu
langkah pemerintah yang bertujuan mengendalikan tuntutan kenaikan
pendapatan pekerja. Tujuan ini dilaksanakan dengan berusaha mencegah
kenaikan pendapatan yang berlebihan.
Kebijakan segi penawaran yang lain lebih menekankan pada:
a) Meningkatkan kegairahan tenaga kerja untuk bekerja
b) Meningkatkan usaha para pengusaha untuk mempertinggi efisiensi
kegiatan produksinya.
Disamping dengan meningkatkan kegairan tenaga kerja untuk bekerja dan
memberi insentif kepada perusahaan, kebijakan segi penawaran dapat
dijalankan dengan cara:
a) Mengembangkan infrastruktur
b) Peningkatan pelayanan pemerintah dalam mengembangkan
kegiatan usaha sektor swasta. 

 

Referensi

Case and fair. 2008. “Prinsip-prinsip Ekonomi, Edisi Kedelapan, Jilid Dua, Jakarta:
Erlangga.
Mankiw N,Gregory, dkk, 2012, Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta: Salemba
Empat.
Sukirno, Sadono (2017). “Makroekonomi Teori Pengantar”. Jakarta: Rajawali
Press, Edisi Ketiga.
Suparmoko, M & Sofilda, Eleonora (2016): “Pengantar Ekonomi Makro”.
Tangerang: In Media. Edisi 5.


Materi Diatas dapat di akses melalui :


https://drive.google.com/drive/folders/1L-z1zFjtkUqswgSN2TR5sCa8URCpJd98

Untuk penjelasan dalam bentuk video dapat di akses melalui akun youtube : Himepa Unila


Tidak ada komentar:

PENGABDIAN MASYARAKAT 2024

  ✨Pengabdian Masyarakat✨ Halo teman-teman semua! Bagaimana kabarnya nih? semoga dalam keadaan baik ya!👋🏻 Telah berlangsung kegiatan Penga...